reaksigarut@com
Bantuan Sosial yang bersumber dari APBN TA 2015 di duga tidak sesuai
harapan,hal tersebut terjadi hampir di setiap sekolah dasar negri di
kabupaten Garut,khususnya 75 Sekolah Dasar Negri yang mendapat Bantuan
Sosial(Bansos) , di antaranya SDN Cimurah 3 Kecamatan Karangpawitan,SDN Muara
Sanding Kecamatan Garut Kota,SDN Haruman, SDN Giriawas kecamatan Cikajang,SDN
Sukanagara 4 Kecamatan Cisompet,Kecamatan Cikelet dan masih banyak yang
lainnya.
Bantuan Sosial tersebut di peruntukan rehab ringan
serta mebeler baru dengan nominal
kisaran nilai Rp 77,096000 juta per local sedangkan satu sekolah paling sedikit
mendapatkan 2 lokal ruang kelas adapun tidak sedikit yang mendapat 3
lokal/sekolah,namun sangat di sayangkan dana tersebut tidak di pergunakan
sesuai dengan peruntukannya,hal contoh bayak bahan bahan yang tidak diperbaki
selebihnya yang rusak tidak di ganti dengan barang yang baru,seperti
genteng,lantai,tembok,kusen pintu,jendela serta mebeler baru pun tidak ada di
ruang kelasnya,hal itu di temukan saat wartawan monitoring di lapangan,demikian
hal itu di katakan Heru Sughiman Ketua LSM LIDIK kepada Wartawan saat berada di
kantor DPRD Garut belum lama ini.
“persoalan ini tidak akan di biarkan sebab ini anggaran
Negara,lanjut Heru”saya akan audensikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan
pihak dinas terkait indikasinya Dana tersebut besar di perkirakan secara global
mencapai 12 milyar.tegasnya.
Menurut kepala sekolah Cimurah 3 Siti Komariah,S,Ag ,dirinya
mengaku bahwa pekerjaannya sudah di kerjakan semaksimal mungkin lagian bangunan
sekolah sangatlah di butuhkan dan mengenai kualitas serta lainya belum bisa
mengatakan pasti bahwa bangunan pisik sesuai dan tidaknya, mengingat SPJ nya pun belum di serahkan
kepada konsultan,karena untuk saat ini konsultannya belum datang mengontrol hasil pembangunan ruang kelas yang
menurutnya tengah usai di bangun sebanyak 3 lokal tersebut .ungkapnya.
“Hal senada di ungkapkan Kepala Pegawai Unit
Daerah(UPTD),Suan,ia menilai baikdan positif
terhadap pembangunan yang di kerjakan oleh pihak sekolah karena yakin
dengan kualitas dan kuantitasnya tentu sangatlah di butuhkan oleh pihaknya, hal
itu demi untuk menjunjang kenyamanan dalam rangka belajar mengajar sebagai
aktipitas sehari hari,ungkapnya kepada wartawan saat di konfirmasi di ruang
kerjanya belum lama ini.**Harian Garut/AgusKoti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar