Jumat, 01 April 2016

Warga Resah Maraknya Anjal dan Gepeng di Garut, Tiga Pilar Lakukan Razia



Anak jalanan dan Gepeng di Kabupaten Garut terlihat berkembang banyak dan menjamur.  Tidak sedikit keberadaan mereka cukup meresahkan masyarakat yang berada di Garut Kota khususnya. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut bekerjasama dengan Polres Garut dan Satpol PP, gelar razia Anak jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang kerap mangkal di pusat perkotaan Kabupaten Garut.

“Razia ini dilakukan di beberapa titik yang rentan menjadi peredaran dan penyalah gunaan narkoba,” ucap Kepala BNN Garut, Drs Anas Saepudin, saat ditemui sejumlah awak media, hari kamis (31/03/2016).
Lebih jauh lagi Anas menyebutkan, hasil razia cipta kondisi dan bersinar kali ini, sedikitnya 29 Gepeng dan Anjal terjaring dan di gelandang ke Kantor Badan Narkotika Nasional di Jalan Patriot.” 
 Kami amankan untuk sementara dan juga menjalani test urine, apakah ada yang menggunakan narkoba atau tidak, ” ujarnya.

Setelah dilaksanakan test urine, para Anak jalanan dan Gepeng akan diserahkan langsung ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, untuk diberikan pembinaan.Terkait dengan hasil test urine, pihaknya akan mengumumkan hasilnya dalam waktu dekat ini.

“Jika nanti ada yang benar-benar positif menggunakan narkoba, pihaknya akan menyerahkan pada pihak Kepolisian Resort Garut, ” katanya.

Diakuinya, kegiatan razia ini sebagai langkah dalam menekan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Garut. “Anjal dan Gepeng merupakan salah satu sasaran dalam peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” paparnya.

Ditempat bersamaan,  Kasi Trantrib Satpol PP Garut, H Mimin mengatakan, ada delapan lokasi yang menjadi target razia. “Diantaranya Bunderan Tarogong Kaler, Terminal Guntur, Jalan Ahmad Yani dan Perempatan Maktal,” pungkasnya.

Salah satu warga, Alpin Komarudin yang berada disana saat itu, prihatin dengan maraknya Anjal maupun Gepeng. Menurutnya, ini harus terus dilakukan demi ketertiban dan kenyamanan Warga Garut. “Jangan sampai berhenti disini karena ini menyangkut citra Kabupaten Garut juga yang sudah dikenal dengan kota santrinya dan banyak ulamanya. Bupati harus punya keberanian bersama-sama merangkul semua kalangan untuk menyelesaikan masalah ini,” jelasnya. Agus koti/Indra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar